Salam sehat semua. Jika sebelumnya saya sudah menulis tentang pengertian data, sekarang akan saya tuliskan tentang macam-macam data. Ada baiknya anda baca terlebih dahulu untuk bisa memahami lebih lanjut.
Data adalah himpunan keterangan atau bilangan dari objek yang diamati. Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi :
a. Data Kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dengan bilangan.
Menurut cara mendapatkan data kuantitatif dibagi 2 yaitu :
1 Data Diskrit atau data Data Cacahan : data yang diperolah dengan cara mencacah atau menghitung satu per satu.
Contoh : - Banyaknya siswa SMKN 1 Malang 600 orang.
- Satu kilogram telur berisi 16 butir.
2 Data Kontinu atau Data Ukuran atau Data Timbangan : data yang diperoleh dengan cara mengukur atau menimbang dengan alat ukur yang valid.
Contoh : - Berat badan 3 orang siswa adalah 45 kg, 50 kg, 53 kg.
- Diameter tabung = 72,5 mm
b. Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat dinyatakan dengan bilangan.
(menyatakan mutu atau kualitas).
Contoh : - Data jenis kelamin
- Data kegemaran siswa
Data yang baru dikumpulkan dan belum diolah disebut data mentah.
Metode pengumpulan data ada 2 yaitu :
1. Metode Sampling adalah pengumpulan data dengan meneliti sebagian anggota populasi.
2. Metode Sensus adalah pengumpulan data dengan meneliti semua anggota populasi.
Berdasarkan bentuk data kuantitatif:
1. Data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
Contoh:
Banyaknya perserta kuliah hari ini, Banyak pengunjung pada sebuah Plaza, Penghuni rumah no. 12, dan sebagainya.
2. Data kontinu, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Contoh:
Jarak tempuh dari rumah ke kampus (km), Hasil Panen Petani A (ton), Prestasi belajar mahasiswa B (IPK), Keterampilan pegawai C (menit).
Berdasarkan Skala Pengukuran:
1. Nominal. Skala nominal merupakan skala data yang sangat sederhana, dimana angka yang dicantumkan hanya untuk mengklasifikasikan. Variable (data yang dapat berubah-rubah nilainya) yang datanya merupakan bersekala nominal disebut variabel nominal.
2. Ordinal. Data ordinal adalah data yang diperoleh dengan kategorisasi, dimana angka-angka yang dicantumkan merupakan pembeda juga menunjukan adanya urutan tingkatan yang berdasarkan criteria tertentu.
Ciri-ciri data berskala nominal, yaitu:
1. Angka yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda saja dari data yang posisinya stara.
2. Tidak berlaku operasi matematik, seperti: >,Data jenis kelamin: pria di beri tanda 1, perempuan diberi tanda 2; Data mata pencaharian: buruh diberi tanda 1, pegawai negeri diberi tanda 2, pengusaha diberi tanda 3; Kode pos: kecamatan A diberi tanda 45391, kecamatan B diberi tanda 45392 dan kecamatan C diberi tanda 45393.
Dari contoh tersebut kita tidak bisa menyatakan bahwa pria lebih rendah dari perempuan dan begitu pula sebaliknya. Dengan tanda pria =1 tidak berlaku perhitungan +,- atau /. Misal pria (1) + pria (1) tidak mungkin menghasil 2 adalah perempuan. Penjelasan yang sama untuk contoh kode pos, missal kode pos 45391 dan 45396 itu hanya membedakan tempat saja.
Ciri-ciri skala ordinal, yaitu :
1. Angka yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda serta menyatakan tingkatan data saja.
2. Tidak berlaku opersi matematik (X, -, /, + dsb).
Contoh: Data tentang tingkat pendidikan: lulusan SD diberi tanda 1, lulusan SMP diberi tanda 2, lulusan SMU diberi tanda 3, lulusan D-1 diberi tanda 4, lulusan D-2 diberi tanda 5, lulusan D-IV diberi tanda 6, lulusan S-1 diberi tanda 7.
Dari contoh tersebut kita hanya dapat menyatakan bahwa tingat pendikan seseorang lebih rendah atau tinggi saja. Tidak berlaku bahwa seseorang lulusan SMP yang mempunyai ijazah SD = 1 dan ijazah SMP =2 menjadi seseorang lulusan SMU yang diberi tanda 3.
Berdasarkan Sumbernya :
1. Interval.
Data skala interval adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran yang tidak mempunyai nilai nol mutlak.
Contoh: Suhu 0C - 100C atau 32F - 212F
2. Rasio.
Data skala rasio adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan yang mempunyai nilai nol mutlak.
Contoh: Misalnya jumlah buku adalah 5 jika ada 5 buku, maka dinyatakan nilainya 5 dan jika tidak ada buku ,maka nilainya dinyatakan 0.
3. Data Intern.
Yaitu data dalam lingkungan sendiri. Contohnya: data pribadi, spesifikasi produk, beban biaya produksi, kualitas produk dan sebagainya.
4. Data Ekstern.
Yaitu data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain, sehingga berdasarkan sumbernya, data ekstern terbagi menjadi dua bagian lagi, yaitu:
a. Data Ekstern Primer.
Yaitu data pihak lain yang langsung dikumpulkan oleh peneliti itu sendiri.
Contoh: Peneliti mencatat kapasitas produksi produk C di pabrik A, peneliti mencatat kualitas produk di pabarik A, peneliti mencatat penghasilan bulanan pegawai Pabrik A, Peneliti mencatat prestasi akademik mahasiswa Jurusan A.
b. Data Ekstern Sekunder.
Yaitu data dari pihak lain yang dikumpulkan melalui sebuah perantara lagi, lengkapnya data ekstern sekunder adalah mengambil atau menggunakan, sebagian atau seluruh data dari sekumpulan data yang telah dicatat atau dilaporkan oleh badan atau orang lain.
Contoh: Peneliti mencatat data kualitas produk C dari hasil laporan peneliti lainnya untuk diterapkan dalam contoh aplikasi metode barunya tersebut.
Sekian dan sampai jumpa.
Referensi :
Setiawan, Dodik Aris. Mata kuliah Statistik dan Probabilitas. R1.1 STT STIKMA Internasional Malang, 9 Oktober 2015.
Data adalah himpunan keterangan atau bilangan dari objek yang diamati. Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi :
a. Data Kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dengan bilangan.
Menurut cara mendapatkan data kuantitatif dibagi 2 yaitu :
1 Data Diskrit atau data Data Cacahan : data yang diperolah dengan cara mencacah atau menghitung satu per satu.
Contoh : - Banyaknya siswa SMKN 1 Malang 600 orang.
- Satu kilogram telur berisi 16 butir.
2 Data Kontinu atau Data Ukuran atau Data Timbangan : data yang diperoleh dengan cara mengukur atau menimbang dengan alat ukur yang valid.
Contoh : - Berat badan 3 orang siswa adalah 45 kg, 50 kg, 53 kg.
- Diameter tabung = 72,5 mm
b. Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat dinyatakan dengan bilangan.
(menyatakan mutu atau kualitas).
Contoh : - Data jenis kelamin
- Data kegemaran siswa
Data yang baru dikumpulkan dan belum diolah disebut data mentah.
Metode pengumpulan data ada 2 yaitu :
1. Metode Sampling adalah pengumpulan data dengan meneliti sebagian anggota populasi.
2. Metode Sensus adalah pengumpulan data dengan meneliti semua anggota populasi.
Berdasarkan bentuk data kuantitatif:
1. Data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
Contoh:
Banyaknya perserta kuliah hari ini, Banyak pengunjung pada sebuah Plaza, Penghuni rumah no. 12, dan sebagainya.
2. Data kontinu, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Contoh:
Jarak tempuh dari rumah ke kampus (km), Hasil Panen Petani A (ton), Prestasi belajar mahasiswa B (IPK), Keterampilan pegawai C (menit).
Berdasarkan Skala Pengukuran:
1. Nominal. Skala nominal merupakan skala data yang sangat sederhana, dimana angka yang dicantumkan hanya untuk mengklasifikasikan. Variable (data yang dapat berubah-rubah nilainya) yang datanya merupakan bersekala nominal disebut variabel nominal.
2. Ordinal. Data ordinal adalah data yang diperoleh dengan kategorisasi, dimana angka-angka yang dicantumkan merupakan pembeda juga menunjukan adanya urutan tingkatan yang berdasarkan criteria tertentu.
Ciri-ciri data berskala nominal, yaitu:
1. Angka yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda saja dari data yang posisinya stara.
2. Tidak berlaku operasi matematik, seperti: >,Data jenis kelamin: pria di beri tanda 1, perempuan diberi tanda 2; Data mata pencaharian: buruh diberi tanda 1, pegawai negeri diberi tanda 2, pengusaha diberi tanda 3; Kode pos: kecamatan A diberi tanda 45391, kecamatan B diberi tanda 45392 dan kecamatan C diberi tanda 45393.
Dari contoh tersebut kita tidak bisa menyatakan bahwa pria lebih rendah dari perempuan dan begitu pula sebaliknya. Dengan tanda pria =1 tidak berlaku perhitungan +,- atau /. Misal pria (1) + pria (1) tidak mungkin menghasil 2 adalah perempuan. Penjelasan yang sama untuk contoh kode pos, missal kode pos 45391 dan 45396 itu hanya membedakan tempat saja.
Ciri-ciri skala ordinal, yaitu :
1. Angka yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda serta menyatakan tingkatan data saja.
2. Tidak berlaku opersi matematik (X, -, /, + dsb).
Contoh: Data tentang tingkat pendidikan: lulusan SD diberi tanda 1, lulusan SMP diberi tanda 2, lulusan SMU diberi tanda 3, lulusan D-1 diberi tanda 4, lulusan D-2 diberi tanda 5, lulusan D-IV diberi tanda 6, lulusan S-1 diberi tanda 7.
Dari contoh tersebut kita hanya dapat menyatakan bahwa tingat pendikan seseorang lebih rendah atau tinggi saja. Tidak berlaku bahwa seseorang lulusan SMP yang mempunyai ijazah SD = 1 dan ijazah SMP =2 menjadi seseorang lulusan SMU yang diberi tanda 3.
Berdasarkan Sumbernya :
1. Interval.
Data skala interval adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran yang tidak mempunyai nilai nol mutlak.
Contoh: Suhu 0C - 100C atau 32F - 212F
2. Rasio.
Data skala rasio adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan yang mempunyai nilai nol mutlak.
Contoh: Misalnya jumlah buku adalah 5 jika ada 5 buku, maka dinyatakan nilainya 5 dan jika tidak ada buku ,maka nilainya dinyatakan 0.
3. Data Intern.
Yaitu data dalam lingkungan sendiri. Contohnya: data pribadi, spesifikasi produk, beban biaya produksi, kualitas produk dan sebagainya.
4. Data Ekstern.
Yaitu data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain, sehingga berdasarkan sumbernya, data ekstern terbagi menjadi dua bagian lagi, yaitu:
a. Data Ekstern Primer.
Yaitu data pihak lain yang langsung dikumpulkan oleh peneliti itu sendiri.
Contoh: Peneliti mencatat kapasitas produksi produk C di pabrik A, peneliti mencatat kualitas produk di pabarik A, peneliti mencatat penghasilan bulanan pegawai Pabrik A, Peneliti mencatat prestasi akademik mahasiswa Jurusan A.
b. Data Ekstern Sekunder.
Yaitu data dari pihak lain yang dikumpulkan melalui sebuah perantara lagi, lengkapnya data ekstern sekunder adalah mengambil atau menggunakan, sebagian atau seluruh data dari sekumpulan data yang telah dicatat atau dilaporkan oleh badan atau orang lain.
Contoh: Peneliti mencatat data kualitas produk C dari hasil laporan peneliti lainnya untuk diterapkan dalam contoh aplikasi metode barunya tersebut.
Sekian dan sampai jumpa.
Referensi :
Setiawan, Dodik Aris. Mata kuliah Statistik dan Probabilitas. R1.1 STT STIKMA Internasional Malang, 9 Oktober 2015.
0 komentar:
Posting Komentar