Assalamualikum War. Wab pembaca sekalian. Salam sehat dan semangat selalu buat anda sekalian. Hari ini tepatnya tanggal 30 Maret 2020 saya tiba-tiba ingin menulis kembali di blog ini. Sempat terhenti sih pada tahun 2017 karena sakit. Yah baru-baru ini lagi viral dengan yang namanya virus corona/covid-19. Tapi saya tidak membahas ini cuma sekedar biar menjadi hal yang momentum.
Sebetulnya malu sih kalau mau mengaku diri ini seorang blogger. Yah malu dengan blogger top seperti Ratiya Dika alasannya karena termotivasi karena Beliau. Kaget tidak percaya saja karena seorang blogger bisa merambat ke profesi lainnya seperti youtuber, aktor dan lain-lain. Saya pikir blogger sebatas update tulisan di blognya. Tapi ternyata tidak dan saya tidak ingin muluk-muluk seperti Beliau dan lainnya. Cukup saya ingin seperti saya apa adanya.
Tidak tahu kenapa tiba-tiba ingin sekali menulis apa yang ada melintas di pikiran. Semakin dipendam lama-lama juga tidak kuat sih. Banyak sekali yang melintas di pikiran setiap detik harinya sampai akhirnya malam ini saya ketik di warnet. Maklumlah karena Notebooknya mati jadi ya sampai seperti ini.
Mungkin ini sebagai artikel pertama lagi sebelum saya menulis selanjutnya di blog lain karena saya sesuaikan dengan topiknya. Inginnya sih fokus tentang kepribadian manusia atau pribadi seseorang yang saya dapat mulai saat SMP (Sekolah Menengah Pertama) sekitar tahun 2001.
Pada saat itulah saya tanpa sadari belajar tentang pribadi seseorang mulai dari teman, sahabat, keluarga, guru, rekan kerja bahkan orang yang baru kenal. Hal ini saya pelajari hingga saat ini, ya alhasil ada manfaatnya sih. Tapi tidak hanya fokus disitu, ada hal lainnya yang berkaitan dengannya seperti perbedaan zaman/generasi dan sebagainya.
Memang saya bukan seorang psikolog tapi paling tidak apa yang saya temukan secara pribadi dan menimbang berdasarkan literatur kemudian saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari ini ada nilai positifnya. Hal inilah yang ingin saya tulis. Terlepas pembaca atau anda sekalian kurang sependapat ya saya kembalikan kepada pribadi pembaca masing-masing.
Sehingga yang saya harapkan sih tidak ada perdebatan, kalau berbeda pendapat, berbeda prisip apalagi pengalaman itu wajar dan sah-sah saja. Ya karena pada dasarnya seseorang beda hati, beda pikiran, beda sudut pandang dan berbeda dalam segala hal. Yang hampir mirip atau sama juga banyak.
Menurut pribadi penulis atau saya sendiri, minimal ada hal yang berbeda atau perubahan dalam setiap waktunya menjadi yang lebih baik. Entah dalam berfikir, berpendapat, beropini, cita-cita, mimpi, pengetahuan, wawasan, ilmu, reliji dan lainnya yang positif. Amin.
Bagaimana cara untuk merubah itu semua ? Ya kalau menurut penulis sih punya mentor atau guru. Kemudian intropeksi diri. Oh ya semua itu juga berubah karena lingkungan, zaman, waktu dan lain sebagainya. Intinya banyak faktor.
Baiklah saya rasa cukup untuk pembukaan ini ya. Selamat dan salam sehat buat semuanya. Wassalamualaikum War. Wab.
